Talk less do more. Sedikit
bicara, banyak berbuat. Sering denger iklan itu kan? Walau cuman iklan, tapi
tuh iklan bener-bener nusuk sampe ke ulu hati. Ya, lebih tepatnya, ngegambarin
keadaan masyarakat saat ini, yang justru kebanyakan malah Do less, talk
more. Sedikit berbuat, banyak bicara. Bukan malah Talk less do more.
Dan mau ga mau, emang inilah
keadaan Indonesia saat ini. Kita terlalu sesek sama orang-orang yang bicaranya
banyak, tapi
action-nya dikit. Hasilnya, Indonesia ga maju-maju. Emangnya,
ngomong doang tanpa berbuat bisa nyelesain masalah? Nguimpi!
Masih terlalu banyak orang-orang
yang bersikap progresif daripada visioner. Bisanya nyari-nyari alesan biar bisa
terhindar dari kewajibannya. Ngomong dan ngritik orang sampe berbusa. Tapi,
giliran disuruh bertindak, nol besar.
Pernah ga sih, ngalamin ngatur
sebuah organisasi, yang di dalemnya ada bermacam-macam orang? Mulai dari yang
ga ada kerjaan sampe super sibuk, mulai dari yang kritis sampe yang “iya-iya
ajah”, mulai dari yang pesimistis maupun yang optimistis? Dengan ngatur sebuah
organisasi, kita jadi bener-bener tau, bahwa ternyata di zaman yang kayak gini,
masih banyak orang yang ga nurut dengan perintah pemimpinnya. Masih banyak
orang yang ketika diberi perintah, masih banyak yang berkata, “Itu mustahil”,
“Gak mungkin”, “Gimana caranya?” Dan baaaanyak lagi. Ya, kebanyakan dari kita
seperti itu. Dan, alangkah sedikitnya orang yang langsung berkata, “Ini pasti
bisa dilakukan!”, “Pasti terwujud”, dan lain sebagainya, dengan kemungkinan
yang kecil yang berada di luar akal manusia untuk diwujudkan.
Orang pragmatis, yang do less
talk more, pasti selalu menganggap semuanya mustahil dilakukan. Sekalipun
kita sudah menjabarkan langkah-langkah dan kemungkinan-kemungkinannya, adaaaa
aja alesan baru buat ga segera bertindak. Contoh, ada orang yang ga mau sholat
cuman gara-gara belom ikhlas. Entar kalo ga ikhlas ga diterima sholatnya. Lah,
selama nunggu sampe ikhlas, apa iya ga sholat? Sama kayak waktu kita kecil
dulu, diajarin sholat, apa iya kita ikhlas? Awalnya dari keterpaksaan, lama-lama jadi
biasa...
Beda jauh sama orang visioner, yang
talk less do more, mereka berpandangan kalo semua pasti bisa diwujudkan,
ketika kita mau. Bagi mereka, kegagalan hanyalah sebuah tangga yang semakin
meyakinkan mereka, bahwa langkah mereka sudah benar. Cuman tinggal poles-poles
dikitlaaaah. Mereka ga bakalan nyari
-nyari alesan yang cuman menghentikan mereka buat bertindak. Seberapapun modalnya, hanya dengan kemauan dan keyakinan, mereka yakin harapan mereka pasti terwujud.
Apapun masalahnya, mereka pasti bisa
menyelesaikannya. Orang-orang visioner
inilah yang selalu menggunakan rumus walaupun.
Aku bisa sukses, walaupun orang tuaku miskin…
Aku bisa membangun usaha baru, walaupun usaha
lamaku bangkrut…
Aku bisa berlari menerobos angin, walaupun
kakiku lumpuh…
Aku bisa bahagia, walaupun aku tak bisa bicara…
Aku bisa melukis, walaupun aku buta…
Aku bisa sukses, dengan segala keterbatasanku…
Talk less, do more! [Al_Fatih1453]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar