Sabtu, 30 Maret 2013

Talk Less Do More


Talk less do more. Sedikit bicara, banyak berbuat. Sering denger iklan itu kan? Walau cuman iklan, tapi tuh iklan bener-bener nusuk sampe ke ulu hati. Ya, lebih tepatnya, ngegambarin keadaan masyarakat saat ini, yang justru kebanyakan malah Do less, talk more. Sedikit berbuat, banyak bicara. Bukan malah Talk less do more.
Dan mau ga mau, emang inilah keadaan Indonesia saat ini. Kita terlalu sesek sama orang-orang yang bicaranya banyak, tapi
action-nya dikit. Hasilnya, Indonesia ga maju-maju. Emangnya, ngomong doang tanpa berbuat bisa nyelesain masalah? Nguimpi!
Masih terlalu banyak orang-orang yang bersikap progresif daripada visioner. Bisanya nyari-nyari alesan biar bisa terhindar dari kewajibannya. Ngomong dan ngritik orang sampe berbusa. Tapi, giliran disuruh bertindak, nol besar.
Pernah ga sih, ngalamin ngatur sebuah organisasi, yang di dalemnya ada bermacam-macam orang? Mulai dari yang ga ada kerjaan sampe super sibuk, mulai dari yang kritis sampe yang “iya-iya ajah”, mulai dari yang pesimistis maupun yang optimistis? Dengan ngatur sebuah organisasi, kita jadi bener-bener tau, bahwa ternyata di zaman yang kayak gini, masih banyak orang yang ga nurut dengan perintah pemimpinnya. Masih banyak orang yang ketika diberi perintah, masih banyak yang berkata, “Itu mustahil”, “Gak mungkin”, “Gimana caranya?” Dan baaaanyak lagi. Ya, kebanyakan dari kita seperti itu. Dan, alangkah sedikitnya orang yang langsung berkata, “Ini pasti bisa dilakukan!”, “Pasti terwujud”, dan lain sebagainya, dengan kemungkinan yang kecil yang berada di luar akal manusia untuk diwujudkan.
Orang pragmatis, yang do less talk more, pasti selalu menganggap semuanya mustahil dilakukan. Sekalipun kita sudah menjabarkan langkah-langkah dan kemungkinan-kemungkinannya, adaaaa aja alesan baru buat ga segera bertindak. Contoh, ada orang yang ga mau sholat cuman gara-gara belom ikhlas. Entar kalo ga ikhlas ga diterima sholatnya. Lah, selama nunggu sampe ikhlas, apa iya ga sholat? Sama kayak waktu kita kecil dulu, diajarin sholat, apa iya kita ikhlas? Awalnya dari keterpaksaan, lama-lama jadi biasa...
Beda jauh sama orang visioner, yang talk less do more, mereka berpandangan kalo semua pasti bisa diwujudkan, ketika kita mau. Bagi mereka, kegagalan hanyalah sebuah tangga yang semakin meyakinkan mereka, bahwa langkah mereka sudah benar. Cuman tinggal poles-poles dikitlaaaah. Mereka ga bakalan nyari


-nyari alesan yang cuman menghentikan mereka buat bertindak. Seberapapun modalnya, hanya dengan kemauan dan keyakinan, mereka yakin harapan mereka pasti terwujud.
Apapun masalahnya, mereka pasti bisa menyelesaikannya.  Orang-orang visioner inilah yang selalu menggunakan rumus walaupun.
Aku bisa sukses, walaupun orang tuaku miskin…
Aku bisa membangun usaha baru, walaupun usaha lamaku bangkrut…
Aku bisa berlari menerobos angin, walaupun kakiku lumpuh…
Aku bisa bahagia, walaupun aku tak bisa bicara…
Aku bisa melukis, walaupun aku buta…
Aku bisa sukses, dengan segala keterbatasanku…
Talk less, do more! [Al_Fatih1453]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar