Mensyukuri nikmat dan cobaan Part II, The true stories

Mensyukuri nikmat dan cobaan

Part II, The true stories

Waktu lagi baca-baca buku “101 kisah inspiratif-mereka yang hebat dan tak patah semangat-“, ada satu kisah yang nusuk bangeet ke hati ana. Kisah ini yang bener-bener berkesan di hati dan ga ilang-ilang. Daripada cuman jadi pajangan di hati sendiri, lebih baik disebarkan. Right?

Gini nih, jadi ceritanya(ceritanya ya), seorang mantan juara turnamen tenis Wimbledon, Arthur Ashe,

Mensyukuri nikmat dan cobaan

Kita sebagai manusia yang hidup, pasti bakalan ngerasain berbagai cobaan dan nikmat dari Allah SWT. Dari yang ringan ampe yang nyelekit, dari kecelakaan ampe sanak saudara yang meninggal, mulai dari lulus ujian ampe idup kaya raya. But, sadar ga sadar, kita sering salah dalam menyikapi nikmat dan cobaan tersebut. Perhatiin deh, kalo kenikmatan lagi ngampirin kita, biasanya kita sering bersyukur kepada Allah,

Fetih 1453...

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”


Siapa yang ga tau Sultan Muhammad Al-Fatih? Yups, ialah pemimpin yang dijanjikan oleh hadits Rasulullah SAW di

Who am I?

Who am I?

Sebuah perkenalan dari sang penulis[]

               

Gedubrakh!!

15 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 3 Juni 1996, seorang manusia “super” berhasil turun ke bumi buat nerangin yang udah sesek ama maksiat.  Bumi pun menyambut seorang pendakwah baru yang siap ngancurin kebobrokan kapitalisme, dan menggantinya dengan sistem Islam yang menerangi dunia (asseeekk). Tahukan anda siapa pendekar dakwah itu? Oke, kita cari tahu…